STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
SENAM
NIFAS
EMERINTIANA
DHANY E. (121.0031)
ERISKY
TRY P. (121.0033)
FAISAL
NURSHEHA (121.0035)
INTAN
AYU (121.0049)
ILHAM
CAHYO (111.0065)
1.1
Pemeriksaan
Post Partum Sebelum Senam Nifas
1.
Jelaskan prosedur &
tujuan pada ibu
Pakai handscoon
2.
Periksa TTV
a. Nadi : cenderung rendah
b. Suhu : Normal – cenderung lebih tinggi 38oC.
Suhu tinggi masih di toleransi 24 jam setelah partus. Infeksi nifas àjika
dalam 10 hari ibu post-partum suhu tubuh lebih dari normal.
c. Nadi : Normal
d. RR : Normal
e. Nyeri : < 24 jam; kelahiran normal (APN) :
Dibawah genetalia. Secara sesar : di daerah perut (sekitar jahitan). Ibu dengan
mutipara ànyeri berlebih pada abdomen.
Kontraksi uterus menurun/jarang (after
pain). Lebih mengganggu dari jahitan di genetalia. Ibu dengan primipara àtidak
seberapa sakit pada abdomen karena kontraksi normal.
3.
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut
à
tanyakan pada ibu kapan terakhir kali mandi
a) Raba
kulit kepala dari depan ke belakang—periksa apakah ada benjolan atau tidak?
b) Rambut
dikatakan rontok jika lebih dari 20 helai
c) Lihat
warna rambut
b. Wajah
1) Konjungtiva
: cek pucat (Anemis) atau kemerahan
2) Sklera
: minta ibu melihat kebawah, cek apakah sklera warna putih atau tidak.
3) Dengan
senter : periksa pupil.
4) Cek
septum (dinding yang memisahkan rongga hidung
menjadi dua bagian), cek apakah ada perdarahan atau pembengkakan. Cek sekret
normal atu tidak.
5) Telinga : cek serumen.
6) Mulut : Minta Ibu menjulurkan lidah. Cek
gigi Ibu. Cek apakah ada pembengkakan tonsil. Lihat warna gusi, normalnya
adalah epulsi (warna merah maroon). Cek kebersihan lidah.
c. Leher
1) Antisipasi
pembesaran kelenjar tiroid
2) Minta
ibu menelan, jika jakun tidak ikut naik turun, dikhawatirkan ada massa atau
pembesaran kelenjar tiroid.
d. Dada
atas
1) Payudara
a) Buka
pakaian atas ibu
b) Cek
puting susu ibu: Menonjol baik, mendatar, masuk ke dalam
2) Areiola
a) Hiperpigmentasi
b) Siap
memproduksi ASI
3) Lakukan
masase melingkar pada payudara untuk mengetahui produksi ASI. Dari area puting
dilebarkan kemudian di masase ke arah puting. 2 x 24 jam ASI resiko tidak
produksi.
4) Jika
payudara tidak kencang atau berbentuk lentur àtidak
ada produksi ASI
5) Payudara
akan terlihat mengkilap à
dalam 24 jam post partum dianggap normal. Tapi lebih dari itu dianggap masitis
atau pembengkakan yang dicirikan kulit mengkilat merah.
e. Ketiak
1) Cek
apa ada pembesaran kelenjar getah bening/tidak
2) Jika
produksi ASI banyak tapi tidak diberikan pada bayi maka tubuh ibu akan terasa
tidak nyaman dan terdapat pembesaran kelenjar pada axilla.
f. Abdomen
a) Cek
involusio uterus àTinggi Fundus Uteri
b) Inspeksi
: jika ada bekas sesar
c) Tekan
daerah pinggir jahitan sesar: lihat ada darah atau tidak
d) Cek
juga striae, yang awalnya merah keunguan menjadi putih dan membuat linea nigra
e) Palpasi
à
fundus : Tinggi fundus uteri, jika setinggi pusat.
f) Lokia
(cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina selama masa nifas) akan keluar
g) Periksa midline à letaknya di tengah. Biasanya jika ada pergesaran, kandung
kemih penuh
h) Tanyakan pada ibu kapan terakhir kencing à masalah: retensi
urine
i)
Sulit
kencing à gunakan pisot + diguyur air pada genetalia, bila tidak
berhasil pasang kateter
g. Kaki
1) Varises
2) Edema
+ darah (trombosis vena dalam)
h. Genetalia
1) Posisikan
dorsal rekumebn
2) Cek
pembalut:
a)
Yang masih baru : lokia
rubra Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, set desidua verniks kaseosa,
lanuga, dan akan keluar 2 -3 hari pasca melahirkan
b) Cek
yang keluar : jika gumpalan à
stosel (darah beku) akibat HPP à
TFU meningkat
c) Cek
warna à setiap hari berubah
d) Cek
kebersihan
1.2
Pengertian
Senam
nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu
proses involusio uteri yang dilakukan 24 jam setelah melahirkan dengan
frekuensi 1x sehari selama 6 minggu.
1.3
Tujuan
Senam Nifas
1.
Memperlancar terjadinya
proses involusio uteri (kembalinya Rahim ke bentuk semula).
2.
Mempercepat pemulihan kondisi
tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula.
3.
Mencegah komplikasi
yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4.
Memelihara dan
memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan.
5.
Memperbaiki sirkulasi
darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan
otot tungkai bawah.
6.
Menghindari
pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises.
1.4
Manfaat
Senam Nifas
Beberapa
manfaat senam nifas, secara umum adalah membantu penyembuhan Rahim, perut, dan
mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal, menambah
kemampuian menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi masa
nifas.
1.5
Syarat
Senam Nifas
Pasien
yang boleh melakukan senam nifas adalah:
1.
Pasien section caesaria,
biasanya mulai “ambulasi” 24-36 jam sesudah melahirkan.
2.
Pasien dengan
persalinan spontan (normal).
1.6
Tata
Cara Senam Nifas
1.
Persiapan alat dan bahan
a. Matras
atau kasur
b. Bantal
c. Sampiran
d. Radio
tape, jika menginginkan sambil mendengar musik
2.
Persiapan pasien
a. Mengatur
posisi pasien yaitu pasien tidur terlentang
b. Senam
dilakukan sebaiknya pada pagi atau sore hari
c. Pasien
sebaiknya memakai pakaian dari bahan kaos dan longgar, dan sebaiknya tidak
menggunakan gurita.
1.7
Prosedur
Senam Nifas
1.
Hari
ke-1, sikap tubuh terlentang dan rileks,
kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung
dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut. Lakukan 5-10 kali.
Tujuan:
Setelah
melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan
pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan.
Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga
akan membantu proses pemullihan tubuh.
2.
Hari
ke-2, sikap tubuh terlentang. Kedua tangan
dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan
tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10 kali.
Tujuan:
Latihan
ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
Hari Ke-3, sikap tubuh terlentang, kedua kaki
agak dibengkokkan sehingga kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat
pantat ibu dan tahan hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat ke posisi
semula. Ulangi 5-20 kali.
Tujuan:
Latihan
ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar panggul yang sebelumnya
otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
Hari ke-4, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45 derajat dan tahan hingga hitungan ketiga.
Hari ke-4, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45 derajat dan tahan hingga hitungan ketiga.
Tujuan:
Latihan
ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
Hari ke-5, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Hari ke-5, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Tujuan:
Untuk
melatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot
bagian perut, dan otot-otot paha.
Hari ke-6, sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90 derajat, lakukan secara bergantuan hingga 5 kali.
Hari ke-6, sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90 derajat, lakukan secara bergantuan hingga 5 kali.
Tujuan:
Untuk
menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat.
Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi
resiko edema kaki. Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu
dipangkan lagi, lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan.
Hari ke-7, posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian dengan kaki kanan
Hari ke-8, posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar lalu diturunkan lagi
Hari ke-9, merangkak dengan tangan tepat di bawah bahu dan lutut tepat di bawah panggul.
Hari ke-10, posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan di bawah kepala lalu diangkat kaki lurus ke depan dilakukan sampai beberapa kali.
Hari ke-7, posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian dengan kaki kanan
Hari ke-8, posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar lalu diturunkan lagi
Hari ke-9, merangkak dengan tangan tepat di bawah bahu dan lutut tepat di bawah panggul.
Hari ke-10, posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan di bawah kepala lalu diangkat kaki lurus ke depan dilakukan sampai beberapa kali.
1.8
Evaluasi
Dengan
dilakukanya senam nifas, ibu post partum akan cepat memperoleh pengembalian
bentuk tubuh, penyembuhan persalinan akan lebih cepat, dan juga dapat
memperlancar pengeluaran ASI. Dengan demikian bagi ibu-ibu setelah melahirkan
diharapkan melakukan senam nifas sesuai dengan hari sesudah post partum, di
mulai dari hari ke 1 post partum hingga ke 10 dan hari selanjutnya, agar
memperoleh kesehatan dan tampil lebih bugar.
Senam
pada hari 11 dan seterusnya, dapat dilakukan gerakan senam nifas kombinasi,
yaitu misalnya melakukan gerakan senam nifas hari ke 1-3. Walaupun senam ini
seolah sangat sederhana tetapi memiliki manfaat yang banyak, maka dari itu
lakukan gerakan senam sesuai dengan yang dianjurkan.
0 komentar:
Posting Komentar