16 Desember, 2015

KELOMPOK 7 : SENAM NIFAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SENAM NIFAS




EMERINTIANA DHANY E.         (121.0031)
ERISKY TRY P.                              (121.0033)
FAISAL NURSHEHA                     (121.0035)
INTAN AYU                                     (121.0049)
ILHAM CAHYO                              (111.0065)




1.1              Pemeriksaan Post Partum Sebelum Senam Nifas
1.            Jelaskan prosedur & tujuan pada ibu
Pakai handscoon

2.            Periksa TTV
a.       Nadi          : cenderung rendah
b.      Suhu          : Normal – cenderung lebih tinggi 38oC. Suhu tinggi masih di toleransi 24 jam setelah partus. Infeksi nifas àjika dalam 10 hari ibu post-partum suhu tubuh lebih dari normal.
c.       Nadi          : Normal
d.      RR             : Normal
e.       Nyeri         : < 24 jam; kelahiran normal (APN) : Dibawah genetalia. Secara sesar : di daerah perut (sekitar jahitan). Ibu dengan mutipara ànyeri berlebih pada abdomen. Kontraksi uterus menurun/jarang (after pain). Lebih mengganggu dari jahitan di genetalia. Ibu dengan primipara àtidak seberapa sakit pada abdomen karena kontraksi normal.

3.            Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala
1)      Rambut à tanyakan pada ibu kapan terakhir kali mandi
a)      Raba kulit kepala dari depan ke belakang—periksa apakah ada benjolan atau tidak?
b)      Rambut dikatakan rontok jika lebih dari 20 helai
c)      Lihat warna rambut
b.      Wajah
1)      Konjungtiva : cek pucat (Anemis) atau kemerahan
2)      Sklera : minta ibu melihat kebawah, cek apakah sklera warna putih atau tidak.
3)      Dengan senter : periksa pupil.
4)      Cek septum (dinding yang memisahkan rongga hidung menjadi dua bagian), cek apakah ada perdarahan atau pembengkakan. Cek sekret normal atu tidak.
5)      Telinga : cek serumen.
6)      Mulut : Minta Ibu menjulurkan lidah. Cek gigi Ibu. Cek apakah ada pembengkakan tonsil. Lihat warna gusi, normalnya adalah epulsi (warna merah maroon). Cek kebersihan lidah.
c.       Leher
1)      Antisipasi pembesaran kelenjar tiroid
2)      Minta ibu menelan, jika jakun tidak ikut naik turun, dikhawatirkan ada massa atau pembesaran kelenjar tiroid.
d.      Dada atas
1)      Payudara
a)      Buka pakaian atas ibu
b)      Cek puting susu ibu: Menonjol baik, mendatar, masuk ke dalam
2)      Areiola
a)      Hiperpigmentasi
b)      Siap memproduksi ASI
3)      Lakukan masase melingkar pada payudara untuk mengetahui produksi ASI. Dari area puting dilebarkan kemudian di masase ke arah puting. 2 x 24 jam ASI resiko tidak produksi.
4)      Jika payudara tidak kencang atau berbentuk lentur àtidak ada produksi ASI
5)      Payudara akan terlihat mengkilap à dalam 24 jam post partum dianggap normal. Tapi lebih dari itu dianggap masitis atau pembengkakan yang dicirikan kulit mengkilat merah.
e.       Ketiak
1)      Cek apa ada pembesaran kelenjar getah bening/tidak
2)      Jika produksi ASI banyak tapi tidak diberikan pada bayi maka tubuh ibu akan terasa tidak nyaman dan terdapat pembesaran kelenjar pada axilla.
f.       Abdomen
a)      Cek involusio uterus àTinggi Fundus Uteri
b)      Inspeksi : jika ada bekas sesar
c)      Tekan daerah pinggir jahitan sesar: lihat ada darah atau tidak
d)     Cek juga striae, yang awalnya merah keunguan menjadi putih dan membuat linea nigra
e)      Palpasi à fundus : Tinggi fundus uteri, jika setinggi pusat.
f)       Lokia (cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas) akan keluar
g)      Periksa midline à letaknya di tengah. Biasanya jika ada pergesaran, kandung kemih penuh
h)      Tanyakan pada ibu kapan terakhir kencing à masalah: retensi urine
i)        Sulit kencing à gunakan pisot + diguyur air pada genetalia, bila tidak berhasil pasang kateter
g.      Kaki
1)      Varises
2)      Edema + darah (trombosis vena dalam)
h.      Genetalia
1)      Posisikan dorsal rekumebn
2)      Cek pembalut:
a)      Yang masih baru : lokia rubra Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, set desidua verniks kaseosa, lanuga, dan akan keluar 2 -3 hari pasca melahirkan
b)      Cek yang keluar : jika gumpalan à stosel (darah beku) akibat HPP à TFU meningkat
c)      Cek warna à setiap hari berubah
d)     Cek kebersihan

1.2              Pengertian
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu proses involusio uteri yang dilakukan 24 jam setelah melahirkan dengan frekuensi 1x sehari selama 6 minggu.

1.3              Tujuan Senam Nifas
1.            Memperlancar terjadinya proses involusio uteri (kembalinya Rahim ke bentuk semula).
2.            Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula.
3.            Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4.            Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan.
5.            Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
6.            Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises.

1.4              Manfaat Senam Nifas
Beberapa manfaat senam nifas, secara umum adalah membantu penyembuhan Rahim, perut, dan mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal, menambah kemampuian menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi masa nifas.

1.5              Syarat Senam Nifas
Pasien yang boleh melakukan senam nifas adalah:
1.            Pasien section caesaria, biasanya mulai “ambulasi” 24-36 jam sesudah melahirkan.
2.            Pasien dengan persalinan spontan (normal).

1.6              Tata Cara Senam Nifas
1.            Persiapan alat dan bahan
a.       Matras atau kasur
b.      Bantal
c.       Sampiran
d.      Radio tape, jika menginginkan sambil mendengar musik
2.            Persiapan pasien
a.       Mengatur posisi pasien yaitu pasien tidur terlentang
b.      Senam dilakukan sebaiknya pada pagi atau sore hari
c.       Pasien sebaiknya memakai pakaian dari bahan kaos dan longgar, dan sebaiknya tidak menggunakan gurita.

1.7              Prosedur Senam Nifas
1.            Hari ke-1, sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mulut. Lakukan 5-10 kali.
Tujuan:
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemullihan tubuh.


2.            Hari ke-2, sikap tubuh terlentang. Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10 kali.
Tujuan:
Latihan ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.




Hari Ke-3, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat ke posisi semula. Ulangi 5-20 kali.
Tujuan:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.



Hari ke-4, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45 derajat dan tahan hingga hitungan ketiga.
Tujuan:
Latihan ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.



 Hari ke-5, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45 derajat, kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Tujuan:
Untuk melatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha.



Hari ke-6, sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90 derajat, lakukan secara bergantuan hingga 5 kali.
Tujuan:
Untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki. Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu dipangkan lagi, lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan.



Hari ke-7, posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian dengan kaki kanan




Hari ke-8, posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar lalu diturunkan lagi




Hari ke-9, merangkak dengan tangan tepat di bawah bahu dan lutut tepat di bawah panggul.




Hari ke-10, posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan di bawah kepala lalu diangkat kaki lurus ke depan dilakukan sampai beberapa kali.




1.8              Evaluasi
Dengan dilakukanya senam nifas, ibu post partum akan cepat memperoleh pengembalian bentuk tubuh, penyembuhan persalinan akan lebih cepat, dan juga dapat memperlancar pengeluaran ASI. Dengan demikian bagi ibu-ibu setelah melahirkan diharapkan melakukan senam nifas sesuai dengan hari sesudah post partum, di mulai dari hari ke 1 post partum hingga ke 10 dan hari selanjutnya, agar memperoleh kesehatan dan tampil lebih bugar.
Senam pada hari 11 dan seterusnya, dapat dilakukan gerakan senam nifas kombinasi, yaitu misalnya melakukan gerakan senam nifas hari ke 1-3. Walaupun senam ini seolah sangat sederhana tetapi memiliki manfaat yang banyak, maka dari itu lakukan gerakan senam sesuai dengan yang dianjurkan.

0 komentar:

Posting Komentar